Lelah terasa
Sungguh tidak enak menahan rasa
Sungguh mengganjal memendam duka
Lari
Ingin berlari
Namun ini pilihan
Harus dijalani segala konsekuensi
There's a price for everything that I need to pay
Ada ungkapan bahasa Inggris yang cukup sering digunakan oleh dosen saya:
"Put yourself in someone else's shoes"
Yang artinya adalah menempatkan diri kita di posisi orang lain
Kadarnya lebih dalam dari empati
Well...baru saja saya berusaha untuk "memakai sepatu orang lain itu"
Jika ada yang sempet baca postingan saya sebelum ini, mengenai seseorang yang bikin saya BeTe berat, nggondok, mangkel, dan lain sebagainya
Maka saat ini saya berusaha menempatkan diri saya sebagai orang itu
Dan harus saya akui...
Belum tentu saya tidak akan bertindak seperti orang itu jika saya di posisinya
Tapi...
Belum tentu juga saya akan bertindak seperti dia
Intinya...
Saya masih manusia biasa
Walaupun sudah ingat dan mencoba untuk memahami serta menempatkan diri sebagai orang tersebut
Tetap saja kadang-kadang dongkol itu ada
Ya...namanya juga manusia
Yang penting niatnya...
Hehehe.....
Being blamed for something that is not fully your fault.
It's definately can make you going down
Especially if you don't have any control in making that thing happened
Hey kamu....
Ya....kamu yang selalu menumpahkan emosi dan bad moodmu kepada siapapun yang kamu jumpai
Tahukah kamu bahwa itu bisa mengakibatkan orang di sekitarmu - yang notabene sebenarnya tidak tahu apa-apa dan tidak "berhak" untuk menerima "getah" dari kemarahanmu- menjadi sasaran kemarahan orang lain?
Tahukah kamu bahwa itu bisa mengakibatkan suasana di sekitarmu menjadi tidak karuan juga?
Tahukah kamu bahwa secara tidak langsung - entah kamu sadar atau tidak- itu telah menyakiti orang-orang lain di sekitarmu?
And I realize...
That is the price that I have to paid
Work with that kind of person
I just have to hang in here
Until the right time
Ibarat kata pepatah:
Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian
Inilah masa sakit itu
Dan suatu saat nanti (baca: SEGERA), saya akan bersenang-senang
*and I gonna get paid for this tear (someday).....
Setelah sekian lama tidak "menyentuh" blog ini...
Akhirnya bisa juga menulis satu postingan lagi
Dan seperti sudah diduga, karena lama tidak diurus, PR kembali turun
Untungnya tidak menjadi Nol ataupun N/A
Cuma turun satu dari angka 2 bergeser ke 1
Not so bad lah...
Well...sekian intermezzo
Marilah langsung menuju ke isi postingan sesuai judul di atas yaitu tentang senyum
Mulai dengan dua pertanyaan:
1. What will you feel if someone answer your question without any smile in his/her face?
2. Will it makes any diffence if someone answer your question with a smile?
Buat saya, jawaban pertanyaan no 2 adalah: TENTU SAJA , ABSOLUTELLY, PASTINYA.....
Saat saya bertanya dan seseorangan tersebut menjawab pertanyaan saya dengan wajah datar atau malah mungkin "jutek" a.k.a "cemberut", tidak melihat kepada saya, bahkan dengan nada yang jauh dari ramah, tentu saja saya jadi ilfill
Bukan hanya itu, saya juga jadi malas bertanya lagi kepada orang itu
Lain halnya jika orang itu menjawab pertanyaan saya dengan wajah tersenyum, nada yang ramah, dan juga sambil melihat kepada saya...
Pasti saya akan merasa ikut senang dan tidak akan sungkan ataupun malas untuk bertanya lagi di kemudian hari
Sebuah senyum
Lengkungan di bibir
Hanya dengan menarik ke dua ujung bibir ke atas
Namun bisa membuat banyak perbedaan
Orang bilang senyum itu menular
Dan memang itu betul
Satu senyuman akan mengawali sebuah senyuman lain, dan efeknya merupakan efek berantai
Jadi, pertanyaan saya:
Sudahkah anda tersenyum hari ini?
#diilhami oleh seseorang yang moody yang membuat saya agak males bertanya lagi klo moodnya lagi jelek karena menjawab pertanyaan pasti tanpa senyum bahkan diberi "bonus" wajah jutek....#
Pernah berurusan dengan moody person?
Orang yang satu menit oke-oke saja, tapi di menit berikutnya bisa marah-marah and ngomel gak keruan
Kadang-kadang malahan kita yang tidak tahu apa-apa alias bukan penyebab ke'jengkel'annya, bisa menjadi sasaran hanya karena menanyakan sesuatu saat dia lagi jengkel
Well....I'm positively dealing with this kind of person now
Been trying to handle it
Mencoba menjadi seorang termostat dan bukan termometer (hehehe....saatnya mempraktekkan ilmu dari Pak Iwan ni...., mau tau lebih lanjut tentang termostat dan termometer ini, cekidot aja di website ini)
Seorang termostat yang tidak terpengaruh dengan keadaan lingkungan
Sementara si moody menjadi termometer, saya mencoba menjadi termostat
Tapi jujur saja....
It's very difficult
Di saat saya harus bersikap netral, tapi kemudian tanggapan dari that moody person sangat tidak mengenakkan, mau tidak mau saya menjadi terpengaruh
Saya jadi malas bertanya ataupun berinteraksi dengan orang tersebut
Meskipun kemudian, beberapa menit setelahnya, si moody sudah berubah moodnya
Saya tetap saja masih ada rasa 'enggan' untuk berinteraksi
Well....masih harus berguru lagi ke Pak Iwan kalau begini....
Note untuk orang2 yang merasa moody: please do realize that your mood is affecting others....
bikin CaPeDe orang lain :p
*gambar diambil dari: catatan-gume.blogspot.com