2.2.10
Bila Idealisme Terbentur Realita Bisnis
Fiuh.....
Judulnya koq berat gitu ya?
Memang seberat itulah perasaan dan pikiran yang sekarang ada di benak saya. (kali ini pake bahasa agak resmi, saya, dan bukan gua....menandakan betapa "serius"nya masalah ini mengganggu pikiran saya akhir2 ini)
Yah....
Idealisme saya sebagai seorang guru sedang diuji
Jiwa saya memberontak
Ingin lepas dari semua birokrasi dan urusan bisnis ini
Saya hanya ingin mengajar
Saya hanya ingin melihat senyum di wajah "anak-anak" saya ketika mereka belajar di kelas saya
Saya hanya ingin melihat raut wajah bangga para orang tua ketika anak mereka berhasil mengucapkan sesuatu dalam bahasa Inggris, meskipun itu hanya sesederhana "My name is Matthew"
Tapi ternyata hal itu tidak mudah dilakukan
Kembali saya terbentur pada yang namanya bisnis
Saya tidak bisa memungkiri bahwa untuk membuat senyum di wajah "anak-anak" itu, perusahaan tempat saya bekerja harus mengeluarkan sesuatu (baca: uang) untuk saya
Saya tidak bisa memungkiri bahwa tanpa sesuatu (baca lagi: uang) itu saya juga akan mengalami kesulitan.
Hidup ini tidak gratis, Jendral.
Sempat terpikir oleh saya, apakah saya harus melepaskan idealisme ini untuk sementara sampai nanti tiba waktunya saya bisa mengumpulkan sesuatu itu hingga cukup dan akhirnya saya bisa membuat sebuah tempat kursus sendiri dimana saya bisa melaksanakan dan mewujudkan semua idealisme saya?
Tapi....
Sebuah pertanyaan kembali timbul di benak saya?
Jika suatu saat saat saya benar2 sudah menjadi pemilik sebuah tempat kursus, akankah saya tetap berpikir seperti sekarang?
Bertahan pada idealisme?
Rumit....
Pelik....
Tidak mudah....
Butuh perenungan lebih dalam lagi....
mengenai apa yang saya inginkan dalam hidup ini.....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
bu guru ya???
ReplyDeletehmmm....
gak mudah memang! idealisme vs kebutuhan hidup..
aq jg lg bingung mslh itu, tp beda konteks sih.. :p
tapi aq yakin ada cara kok, mewujudkan idealisme tanpa mengganggu pemenuhan kebutuhan hidup! :)
kalau di cari pasti ketemu caranya...
Asli, Wacana ini memang cukup berat, banyak kalangan yang mulanya Sangat2 Idialis, Dan Ketika di Benturkan dengan Satu keadaan, Hanya Ada dua Kemungkinan. Pertama; Dia Akan Makin Idialis dan Kedua; Idialismenya Runtuh Akibat keadaan tersebut.
ReplyDeleteya itulah hidup...
ReplyDeletetetep berusaha ya,,,supaya apa yang diinginkan bisa terwujud.....