Fiuh....
Lagi heboh-hebohnya kasus Nazarudin
Eneg karena setiap hari setiap saat denger beritanya
Kapan Indonesia bisa bebas dari korupsi ya?
Gak jauh-jauh dari Nazarudin, baru saja saya menjadi saksi (dan juga sebenarnya secara tidak langsung ikut terlibat) dalam suatu tindak "korupsi"
Alkisah ada pembeli yang memesan sekian puluh lembar kaca di toko saya
Cukup banyak dan memang ini adalah pesanan khusus sehingga margin yang didapat oleh toko saya juga (lumayan) besar
Saat detik-detik terakhir barang akan dikirim dan pesanan sudah dibayar,
bapak pemesan kaca ini menitipkan satu pesan yang singkatnya kira-kira seperti ini: (sudah dibahasakan ulang oleh penulis, hehehe)
"Nanti kaca yang dikirim 43 lembar saja. Yang satu lembar saya titip di sini (baca: toko). Setelah lebaran, tolong bisa dipotong dan dipasang untuk ganti jendela rumah saya ya....."
Jiah....
Mau tidak mau
Suka tidak suka
ya akhirnya harus diiyakan bukan...
Fiuh....
Jadi ingat, beberapa minggu yang lalu juga terjadi peristiwa seperti itu
Modus operandi klasik korupsi yaitu meminta bon kosong atau meminta bon dengan harga yang di-mark up
Haiya....
Jadi sepuluh kali sepuluh (capede... )
Dan saat saya katakan bahwa di toko ini menggunakan nota print2an komputer, sehingga jumlah yang tercetak adalah jumlah yang harus dibayarkan, si bapak masih tetap berusaha dengan menanyakan adakah nota tulis kosong
Fiuh....
Apa memang bekerja secara halal segitu susahnya ya?
Mungkin suatu saat nanti (kalau matahari udah terbit dari barat ya) baru Indonesia bisa bebas dari korupsi ya...